Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan. Keindahan alamnya menjadikan Tana Toraja sebagai aset utama provinsi Sulawesi Selatan khususnya dalam sektor pariwisata. Toraja memiliki adat-istiadat dan budaya yang "pure" belum tersentuh oleh bias dari budaya moderenisme. Alasan saya mengangkat Tana Toraja di dalam tulisan ini bukan semata-mata karena saya sendiri bertempat tinggal di Makassar, ibu kota propinsi Sulawesi Selatan. Melainkan karena saya sendiri sudah pernah melihat, merasakan dan mengalami sendiri bagian dari adat, budaya, seni Tana Toraja.
Ada beberapa hal yang sangat saya suka dari Tana Toraja. Pertama adalah Budayanya. Tana Toraja memiliki budaya-budaya yang sangat unik, contohnya Ma' pasilaga Tedong atau dalam bahasa indonesianya Adu Kerbau. Biasanya Adu Kerbau ini di adakan apabila ada acara besar di Tana Toraja, seperti jika ada anggota keluarga orang Toraja yang meninggal, dan juga pada saat Ulang tahun Tana Toraja itu sendiri.
Yang kedua adalah adat-istiadatnya, seperti tarian ma' badong yang biasa dilakukan pada saat rambu solo' atau orang meninggal. Ma'badong adalah tarian yang merupakan simbol dari ratapan keluarga yang telah ditinggalkan oleh anggota keluarga yang meninggal.
Yang ketiga adalah keseniannya, salah satu tarian dari Tana Toraja yang paling terkenal adalah Ma'gellu'. Tarian ini dilakukan untuk menyambut tamu yang datang pada acara-acara besar.
Yang terakhir dan yang paling menarik adalah tempat-tempat yang biasa menjadi objek wisata di Tana Toraja itu sendiri. Diantaranya adalah Londa yaitu gua tempat disemayamkannya orang yang sudah meninggal.
0 komentar:
Posting Komentar