Selasa, 08 Maret 2011

Macam-macam Upacara Keagamaan

Upacara Nyepi.
Upacara Nyepi adalah upacara dimana semua warga hindu khususnya untuk berpuasa 1 hari penuh dengan tujuan semua dosanya di ampuni oleh tuhannya. Ketika proses penyepian berlangsung semua warga di bali di wajibkan untuk mematikan semua listrik dan juga di larang membuat kegaduhan selama penyepian. Ketika malam hari semua warga tidak di perkenankan untuk menyalakan lampu dan juga hal-hal yang terang seperti lilin. Upacara Nyepi ini bertepatan dengan SASIH KESANGE (bulan kesange) atau di bulan masehi bertepatan bulan Maret atau April.

Upacara Ogoh-Ogoh.
Upacara Ogoh-ogoh ini bertepatan sehari sebelum penyepian berlangsung. Upacara ini diadakan dengan membuat kreasi-kreasi patung yang menyerupai BARONG yang terbuat dari bambu-bambu, kayu, dan juga di lapisi dengan kertas semen dan cara membawa Ogoh-ogoh ini dengan cara mengarak (mengusungnya) dengan diiringi musik yang bernama BLEGANJUR. Upacara ini diadakan dengan bertujuan mengusir Bhuta Kala (Roh-roh jahat). Ogoh-ogoh biasanya di buat hanya perbanjar/perdusun tetapi sekarang kita bisa membuatnya perkelompok. Tiap kelompok pun bermacam-macam jumlahnya, ada yang 15 sampai 30 orang perkelompoknya. Ogoh-ogoh juga bisa diperlombakan, biasanya perlombaan Ogoh-ogoh dilaksanakan antar banjar/dusun. Kategori lombanya pun beraneka ragam dari keunikan Ogoh-ogoh tersebut sampai ketangkasan saat Ogoh-ogoh itu di adu. Ketika Upacara Ogoh-ogoh telah berakhir kebanyakan dari kelompok membakar Ogoh-ogohnya dengan tujuan roh-roh jahat yang masuk ke dalam Ogoh-ogoh tersebut musnah.
Upacara Ngaben.
Upacara Ngaben
adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan pada saat ada kematian di kalangan umat hindu. Upacara ini dilakukan untuk mengambil sisa abu si mayat agar bisa di sucikan. Upacara Ngaben juga hampir mirip dengan Ogoh-ogoh, Tetapi perbedaan di Upacara Ngaben ini hanya di medianya saja. Upacara Ngaben di butuhkan BADE atau yang dikenal alat untuk mengusung mayat. Tentunya upacara Ngaben ini dilakukan di pemakaman dan juga saat mengusung BADE tersebut masyarakat hindu berjalan kaki meskipun jarak yang di tempuh sampai berkilo-kilo. Saat mengusung BADE biasanya masyarakat hindu melantunkan doa yang bernama ONG SARWA KARYA PRASIDANTA NAMA SWAHA juga dengan iringan gamelan ANGKLUNG.

0 komentar:

Posting Komentar